Selasa, 17 Maret 2009

ABDURRAHMAN AL-DIBA`I

ABDURRAHMAN AL-DIBA`I
Penyair yang Tawhadu'
( 866 H-944 H )
Disarikan oleh: Mahmudin at-Tapusy
Dari berbagai sumber

Anda tau siapakah pengarang mauld ad-Diba'i?
Syair-syair ad-Diba'i sering kita lantunkan ketika acara peringatan maulid nabi saw. Untuk lebih mengenal siapakah ad-Diba'i, baca ini yaaaa…!!!
Nama beliau : Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Umar bin Ali bin Yusuf bin Ahmad bin Umar Al-Diba`i As-Syaibaniy. kata " Diba`" adalah julukan (laqob) kakeknya yang bernama Ali bin Yusuf Diba` yang dalam bahasa Sudan berarti putih.
Dikota manakah tempat kelahiran ad-diba'i
Beliau dilahirkan di kota Zabid (Zabid (salah satu kota di Yaman Utara) pada sore hari Kamis 4 Muharram 866 H.)
Seputar kota zabid
Kota ini sudah dikenal sejak masa hidupnya Nabi Muhammad SAW., tepatnya pada tahun ke 8 Hijriyah. Dimana saat itu datanglah rombongan suku Asy`ariah (diantaranya adalah Abu Musa Al-Asy`ari) yang berasal dari Zabid ke Madinah Al-Munawwaroh untuk memeluk agama Islam dan mempelajari ajaran-ajarannya. Karena begitu senangnya atas kedatangan mereka Nabi Muhammad SAW. berdoa memohon semoga Allah SWT. memberkahi kota Zabid dan Nabi mengulangi doanya sampai tiga kali (HR. Al-Baihaqi). Dan berkat barokah doa Nabi, hingga saat ini, nuansa tradisi keilmuan di Zabid masih bisa dirasakan. Hal ini karena generasi ulama di kota ini sangat gigih menjaga tradisi khazanah keilmuan islam
Bagi teman-teman yang mau mengambil sanad hadist dll, bisa berziarah ke kota Zabid, karena disana banyak ulama yang memiliki sanad-sanad penting

Masa Kecil Ibn Diba`

Beliau diasuh oleh kakek dari ibunya yang bernama Syekh Syarafuddin bin Muhammad Mubariz yang juga seorang ulama besar yang tersohor di kota Zabid saat itu, hal itu dikarenakan sewaktu beliau lahir, ayahnya sedang bepergian, setelah beberapa tahun kemudian baru terdengar kabar, bahwa ayahnya meninggal didaratan India. Dengan bimbingan sang kakek dan para ulama kota Zabid ad-Diba'i tumbuh dewasa serta dibekali berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Diantara ilmu yang dipelajari beliau adalah: ilmu Qiroat dengan mengaji Nadzom (bait) Syatibiyah dan juga mempelajari Ilmu Bahasa (gramatika), Matematika, Faroidl, Fikih.
Pada tahun 885 H. beliau berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji yang kedua kalinya. Sepulang dari Makkah Ibn Diba` kembali lagi ke Zabid. Beliau mengkaji ilmu Hadis dengan membaca Shohih Bukhori, Muslim, Tirmidzi, Al-Muwattho` dibawah bimbingan syekh Zainuddin Ahmad bin Ahmad As-Syarjiy. Ditengah-tengah sibuknya belajar hadis, Ibn Diba' menyempatkan diri untuk mengarang kitab Ghoyatul Mathlub yang membahas tentang kiat-kiat bagi umat muslim agar mendapat ampunan dari Allah SWT.
Pelaran penting dari ad-diba'i
Ibn Diba' mempunyai kebiasaan untuk membaca surat Al-fatihah dan menganjurkan kepada murid-murid dan orang sekitarnya untuk sering membaca surat Al-fatihah. Sehingga setiap orang yang datang menemui beliau harus membaca Fatihah sebelum mereka pulang. Hal ini tidak lain karena beliau pernah mendengar salah seorang gurunya pernah bermimpi bahwa hari kiamat telah datang lalu dia mendengar suara “ wahai orang Yaman masuklah ke surga Allah” lalu orang –orang bertanya “kenapa orang-orang Yaman bisa masuk surga ?” kemudian dijawab, karena mereka sering membaca surat Al-fatihah.
Karya ad-diba'i
Ibn Diba` termasuk ulama yang produktif dalam menulis. Hal ini terbukti beliau mempunyai banyak karangan baik dibidang hadis ataupun sejarah. Karyanya yang paling dikenal adalah syair-syair sanjungan (madah) atas Nabi Muhammad SAW. yang terkenal dengan sebutan Maulid Diba`i, Meskipun ada yang menisbatkan Maulid ini kepada Ibn jauzi, hanya saja pendapat ini sangat lemah.

Diantara buah karyanya yang lain : Qurrotul `Uyun yang membahas tentang seputar Yaman, kitab Mi`roj, Taisiirul Usul, Bughyatul Mustafid dan beberapa bait syair. Beliau mengabdikan dirinya hinga akhir hayatnya sebagai pengajar dan pengarang kitab. Ibn Diba'I wafat di kota Zabid pada pagi hari Jumat tanggal 26 Rojab 944 H

MEMULIAKAN TAMU

MEMULIAKAN TAMU
Oleh : Mahmudin at-Tapusy
(Mahasiswa tingkat akhir al-Ahgaff University Tarim Hadramaut Yaman)

Perintah memuliakan tamu
- Rasulullah saw bersabda ''barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barangsiapa yang beriman kepada Allah an hari akhir makanhendaklah ia menyambung tali silaturrahmi. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik-baik saja atau hendaklah ia diam''.( riwayat bukhari dan muslim).
- Abu Syuraih khuwailid bin 'Am ia berkata: ''saya mendengar rasulullah saw bersabda: ''Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya pada saat istimewanya''. Para sahabat bertanya: ''wahai rasulullah, apakah saat istimewanya itu?, beliau bersabda: hari dan malam pertamanya, bertamu itu adlah tiga hari. Kalau lebih dari tiga hari. Maka itu adalah sedekah". (hr bukhari dan muslim). Dalam riwayat muslim dikatakan:'' seorang muslim tidak boleh tinggal di tempat saudaranya sampai menyebabkan saudaranya itu berdosa''. Para sahabat bertanya: ''wahai rasulullah, bagaimana ia sampai menyebabkan saudaranya itu berdosa?'' beliau bersabda: ''ia tinggal ditempat saudaranya, sedangkan saudaranya tidak tidak mempunyai hidangan yang bisa disuguhkan.
Hatim al-A'sam menuturkan ''Bahwa tergesa-gesa termasuk perbuatan syaitan kecuali dalam lima keadaan yaitu.'' Menyediakan makanan ketika ada tamu. Ketika ada yang meninggal, mengawinkan perawan kalau ada yang melamar, membayar utang apabila sampai tempo, bertaubat dari dosa (thabaqat as-sufiyah)
Adab dalam bertamu
Sebagai tuan rumah harus memeperhatikan beberapa hal penting diantaranya adalah, sebagiamana di jelaskan dalam buku "Minhaj al-Muslim'' karya Abu Bakar Jaabir al-Jazairy''
1. Hendaknya mengundang orang-orang saleh datang kerumahnya. Hal ini ditegaskan oleh hadis rasulullah saw, beliau bersabda "jangan kamu berteman kecuali orang yang beriman, dan janganlah makan makananmu kecuali orang yang bertaqwa (hr ahmad, abu daud dan turmuzi)
2. Janganlah hanya mengkhususkan undangan kepada orang-orang kaya saja. Rasulullah saw bersabda "Sejelek-jelek makanan adalah makanan pada walimah yang hanya mengundang orang-orang kaya, dan tidak mengundang miskin (HR Muttafaq Ila'ih).
3. Tujuan mengundang mereka bukanlah sebagai kesombongan, tapi hendaknya bertujuan untuk mengikut sunat rasulullah saw dan para nabi, seperti nabi Ibrahim as (gelar beliau adalah Abu Dhifan yakni bapaknya para tamu).
4. Menghormati tamu dan menyediakan hidangan untuk tamu makanan semampunya saja.
5. Jangan mengangkat makanan yang dihidangkan sebelum tamu selesai menikmatinya.
6. Sebagai tuan rumah hendaknya mengantarkan tamu yang mau pulang sampai kedepan rumah, karena itu merupakan amalan para salaf saleh. Dan perhatian kepadanya
Adab bagi orang yang bertamu
1. Hendaknya memenuhi undangan sesuai waktu yang telah ditetepkan, kecuali ada (udzur) halangan untuk datang, seperti undangan yang menyebabkan kemudahratan baginya. Dalil tentang wajibnya mengahdiri undangan sebagaiman hadis rasulullah saw bersabda "barangsiapa yang diundang maka penuhilah!" (HR Muslim).
2. Hendaknya tidak memebeda-bedakan siapa yang mengundang, baik orang yang kaya ataupun orang yang miskin.
3. Berniatlah bahwa kehadiran kita sebagai tanda hormat kepada sesama muslim. Sebagaimana hadis yang menerangkan bahwa ''semua amal tergantung niatnya, kareana setiap orang tergantung niatnya.
4. Apabila kita dalam keadaan berpuasa, maka tetap disunatkan untuk hadir. Karena menampakan kebahagian kepada muslim termasuk bagian ibadah.
5. Ketika berbicara hendaklah menjauhkan dari perkara-perkara yang dilarang. Seperti Gibah (menyebutkan kekurangan orang lain), Namimah (adu domba) dan lainnya.
6. Sebagai tamu kita dianjurkan memmbawa hadiah buat tuan rumah, karena hal ini dapat mempererat kasih sayang antara sesama muslim, rasulullah saw bersabda: ''Berilah hadiah di antara kalian, niscaya kalian akan saling mencintai (HR Bukhari).
7. Setelah selesai bertamu hendaklah seorang tamu pulang dengan lapang dada dan memaafkan segala kekurangan tuan rumah.



Hikmah ulama seputar memuliakan tamu
- Sayyidina Ali ra menuturkan "Janganlah kamu malu dengan pemberianmu yang sedikit (al-Mustadzraf)
- Imam Rawaas menuturkan "Hendaklah kalian memberi makan, hanya bertujuan karena Allah swt, bukan bertujuan untuk kemashuran ataupun agar disebut-sebut, dan tidak bertujuan mencari kedudukan, tapi tujuan utama adalah mengikut sunnat nabi Ibrahim as dan Rasulullah saw

Berbakti Kepada Orang Tua

Berbakti Kepada Orang Tua
Oleh : Mahmudin at-Tapusy
(Mahasiswa tingkat akhir al-Ahgaff University Tarim Hadramaut Yaman)


Perintah berbuat baik kepada orang tua
Allah swt berirman yang artinya''
- '' Kami telah mewajibkan manusia untuk berbuat baik kepada manusia untukberbuat baik kepada orang tuanya'' (al-ankabut 29 :8).
- Kami telah mewajibkan keapda manusia (untuk berbuat baik ) kepada kedua orang tuanya ; ibunya telah mengandungnya dalam keaadaan leamah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-ku dan kedua orang tuamu.'' (lukman, 31 :14)
Dalam hadist rasulullah saw menegaskan tentang kewajiban anak berbuat baik kepada orang tua, beliau bersabda: seorang anak tidak dapat membalas budi orang tuanya kecuali kalau ia mendapatkan orang tuanya itu menjadi budak kemudian ia memebeli dan memerdekakakannya''. (Riwayat Muslim)


subhannallah !!! ada anak memukul ayahnya sendiri
Diceritakan dari Abi Hafsin al-Baskandi (beliau seorang ulama kota Samarkandi) beliau pernah kedatangan seorang laki-laki, yang mengadukan bahwa anaknya memukul dia. Abu Hafsin berkata ''Subhanallah seorang anak memukul ayahnya? Laki-laki itu menyahut ia benar dia memukul saya dan menyakiti. Lalu beliau bertanya ''Apakah engkau telah mengajari anak kamu sopan santun dan ilmu ''Dia menjawab tidak. Kemudian beliau bertanya lagi, ''Apakah kamu mengajarkan al-Qur'an? Dia menjawab ''tidak''. Lalu apa pekerjaan yang dikerjakan? Dia menjawab, dia hanya saya ajari bercocok tanam. Lalu beliau bertanya lagi apakah engkau telah mengajarinya untuk memukul. Laki-laki itu menjawab tidak. Beliau menimpali lagi mungkin saja pada pagi hari anak kamu itu ketika dia mau berangkat kesawah dengan mengendarai Himar (binatang lebih kecil dari kuda), buru-buru dan kamu disangkanya adalah kerbau.
10 kewajiban anak kepada orang tua
1. Apabila orang tua memerlukan makan, maka ia wajib memberi makan keduanya.
2. Apabila orangtuanya memerlukan pakaian, maka ia wajib memberikannya apabila mampu.
3. Apabila keduanya merlukan pelayanan, maka ia wajib melayani keduanya.
4. Apabila keduanya mengundang, maka ia wajib datang
5. Apabila keduanya menyuruh, maka ia wajib melaksanakan perintah, selama perintah tersebut tidak bermaksiat kepada allah.
6. Jangan berbicara yang keras, tapi bicaralah dengan suara yang lembut.
7. Jangan memanggil dengan namanya
8. Memberikan yang terbaik buat keduanya
9. Berjalan dibelakang
10. Mendoakan keampunan bagi orang tua.


Sebagian para tabeein menuturkan
''Siapa yang mendoakan keempuanan bagi kedua orangtuanya sebanyak lima kali, maka ia telah menunaikan haknya kepada orang tua karena Allah swt berfirman ''Hendaknya kalian bersyukur kepada-Ku dan kepada orang tuamu. Diantara bagian dari syukur kita kepada Allah adalah melaksanan Salat lima kali dalam sehari, demikian juga syukur kepada orang tua berarti mendoakan keduanya sebanyak lima kali dalam sehari.
Juraij dan Ibunya
Juraij adalah seorang ahli ibadah dari bani israel, ia beribadah di sebuah tempat khusus jauh dari keramaian, pada suatu ketika ia sedang Salat datanglah ibunya kesana, dan memanggil juraij untuk bertemu, tapi juraij ragu apakah dia harus meneruskan salat atau memenuhi panggilan ibunya, akhirnya ia menerusakan salatnya. Pada hari berikutnya ibunya datang lagi, dan bertepatan juraij dalam keadaan salat. Ia bingung apakah menerusakan salat atau memenuhi panggilan ibunya,akhirnya ia memenrusakan salat. Sang ibu merasa kesal kerena panggilannya tidak dijawab. akhirnya terucaplah doa dari sang ibu "yaa allah berilah ia cobaan dengan wanita jahat sebelum dia meninggal"
Diklangan bani israel ada sekelompok orang yang benci dengan jurauj, untuk menggoda juraij mereka memeanggil seorang wanita pealacur, datanglah wanita itu ketempat peribadatan juraij, dengan segala cara dia gunakan untuk memperdaya juraij, namun juraij menolaknya. Akhirnya pelacur tersebut menggoda penggembala kambing untuk melakukan hubungan. Setelah beberapa bulan terdengar berita hamilnya sang pelacur. Setelah melahirkan sang pelacur mengatakan bahwa yang menghamilinya adalah sijuraij. Mendengar penuturan wanita itu, kaum bani israel menghancurkan tempat peribatan juraij serta memukul juraij sampai bebak belur, juraij bertnya kepada mereka sambil menahan sakitnya, ada apa gerangan kalian menghancurkan tempat peribadatan ku dan memeukuli aku, mereka menjawab"kamu telah berzina dengan seorang perempuan". Juraij menimpali aku tidak pernah berzina dengan siapapun, bawa kesini anak tersebut. Biarkan aku salat dan memeohon kepada allah. Jjuraij pun salat, setelah selesai salat juraij mendatangi anak tersebut dan langsung meletakan telunjuk keperut anak tersebut, sambil bertanya ''wahai anak kecil, saiapakah bapak kamu? Dengan pasihnya anak tersebut menjawab ''Saya adalah anak pengembala itu''. Melihat kejadian tersebut mereka lanngsung minta maaf kepada Juraij dan mereka berjanji akan membuatkan tempat ibadat dari emas.
Perhatian
Doa seorang ibu sangat mudah terkabulnya, oleh karena itulah kita sebagai anak untuk berhati-hati jangan sampai ibu kita marah kepada kita, dalam hadis disebutkan ''Rhida Allah tergantung kepada keridaan orang tua''. Juga kepada para ibu jangan sampai mendoakan yang tidak baik kepada anak, walau bagaimanapun juga dia adalah darah dagingnya. Walaupun ibu marah kepada anaknya, marah lah seperlunya saja, tapi berusaha jangan sampai mendoakan yang jelek, karena sudah banyak bukti terkabulnya doa orang tua kepada anaknya
Semoga kita dapat berbakti kepada Allah dan ibu bapak kita.

IKHLAS KUNCI KESUKSESAN

IKHLAS KUNCI KESUKSESAN
Oleh : Mahmudin at-Tapusy
(Mahasiswa tingkat akhir al-Ahgaff University Tarim Hadramaut Yaman)

Selamat karena Ikhlas
Ada Seorang laki-laki yang sering memakai pakaian perempuan. Di setiap acara pertemuan perempuan dia selalu hadir dan ikut bersama mereka, seperti acara pernikahan. Padasatu acar perkawinan, ketika itu ada di antara hadirin yang kehilangan permata. Setelah diumumkan kepada hadirin, tidak ada yang mengaku. Untuk menemukan permata tersebut setiap yang hadir diperiksa satu persatu sehingga sampai pada giliran laki-laiki yang menyamar dengan pakaian perempuan, disampingnya ada seorang perempuan yang belum diperiksa, laki-laki tersebut berdo'a dengan ikhlas "Ya Allah kalau aku selamat dari pemeriksaaan ini, aku berjanji tidak akan menyamar seperti ini lagi. Dengan keikhlasannya tersebut akhirnya permata tersebut ditemukan pada wanita yang berdiri disampingnya.

Ikhlasnya Abi Ghiyas dalam hal menolak kemunkaran

Pada suatu hari Abi Ghiyas berniat untuk mengunjungi saudaranya di sebuah kota. Ketika sampai di kota, dia melihat sekelompok anak muda sedang bermain dadu, di antara mereka ada seoarang anak raja Nasar bin Muhammad. Abi Ghiyas berkata dalam hatinya ''kalau aku berdiam diri melihat kemunkaran tersebut, seakan aku ikut berdosa, kemudian dia mengangkat pandangannya ke langit ''Ya Allah berilah aku kekuatan, lalu ia mengambil tongkat dan memukulkannya kepada Sekelompok pemuda tersebut. Akhirnya mereka mengadukan kepada sang raja, supaya Abi Ghiyas diadili. Dipanggillah abi Ghiyas ke istana. Wahai Abi Ghiyas ''Tahukah saudara bahwa orang yang menentang sultan akan dijebloskan ke penjara "kata sang raja" Abi Ghiyas menjawabnya ''Wahai sang raja tahukah anda bahwa orang yang menentang terhadap Allah swt akan merasakan api neraka. Sang raja bertanya '' Wahai Abi Ghiyas siapakah yang mengangkat anda, sehingga anda berani-beraninya berbuat demikian. Abi Ghiyas menjawab'' Yang mengangkat aku adalah orang yang lebih tinggi derajatnya, yang mengusai para raja. Raja menimpalinya bukankah yang mengangkat saudara adalah pejabat yang ada di kota Samarqanda. Wahai amir (raja) "Aku sudah mengundurkan diri" raja menimpalinya lagi, kamu ini aneh wahai Abi Ghiyas. Abi Ghiyas menjawabnya ''Wahai sang raja apabila anda yang mengangkat aku jadi pejabat, mungkin suatu hari aku akan dipecat. Tapi apabila Allah swt yang mengangkat aku, tidak ada yang bisa memecatnya. Kalau begitu apa pemintaan anda "kata sang raja". Abi Ghiyas mengajukan permintaan kembalikan lah masa mudaku. Raja menjawab saya tidak bisa melaksanakanya, minta yang lain saja. Tolong tuliskan surat untuk malaikat penjaga neraka supaya aku diselamatkan darinya. Dan tuliskan surat untuk malaikat penjaga surga supaya aku bisa masuk surga. Semua itu di luar kemampuan saya "kata sang raja". Abi Ghiyas berkata semuanya adalah milik orang yang mengabulkan semua hajat. aku tidak perlu minta bantuan kepada saudara. Kemudian Abi Ghiyas pergi meninggalkan sang raja.

Amalan ikhlas menyelamatkan dari bencana

Dari abu 'abdurrahman abdullah bin umar bin khattab ra. Berkata ''Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda: dulu sebelum kamu ada tiga orang berjalan-jalan kemudian mereka mendapatkan sbuah gu yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh, maka mereka pun masuk ke dalamnya. Kemudian tiba-tiba ada sebuah batu dari atas bukit yang mengelinding dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Salah seorang diantara menreka berkata: ''Sesungguhnya tidak ada yang dapat menyelamatkan kalian dari bencana ini, kecuali bila kalian berdoa kepada Allah swt dengan menyebutkan amal-amal saleh yang pernah kalian perbuat''. Salah seorang diantara mereka berkata: ''Ya Allah'' saya mempunyai ayah ibu yang sudah tua renta dan saya biasa mendahulukan memberi mium susu kepada keduanya sebelum saya memberikannya kepada keluarga dan budak. Pada suatu hari saya pulang terlamabat dari mencari kayu dan saya temui keduanya sudah tidur, terus saya memerah susu untuk persedian minum keduanya. Karena kedunya sudah tidur say enggan untuk membangunkannya dan saya pun tidak memberi minum susu itu baik kepada keluarga ataupun budak sebelum saya memberi minum kepada ayah bunda. Saya tunggu ayah bunda hingga terbit fajar, barulah bangun keduanya, saya langsung memberikan susu itu kepada keduanya. Padahal sejak malam anak-anak saya menangis dan terisak-isak dengan mengelilingi saya. Ya Alla jika saya berbuat demikian mengharapkan rhida-Mu, maka bukakanlah batu yang menutup gua ini''. Maka bergeserlah batu itu, namun mereka belum bisa keluar. Yang lain berkata: ''Ya Allah sesungguhnya saya mempunyai saudara sepupu yang saya cintai'' dalam riwayat lain dikatakan''.saya sangat mencintainya sebagaiman seorang laki-laki mencintai seorang wanita, kemudian saya ingin berbuat zina dengannya, tetapi ia selalu menolaknya. Selang beberapa tahun ia tertimpa kesulitan, kemudian datang kepada saya dan saya berikan kepadanya seratus dua puluh dinar dan ia sanggup menyerahkan dirinya untuk diperlakukan apa saja, kapan saja saya menginginkannya''. Pada riwayat lain dikatakan: ''kemudian ketika saya berada di antara kedua kakinya ia berkata: ''Takutlah kamu kepada Allah swt dan janganlah kau sobekkan selaput daraku kecuali dengan jalan yang benar''. Kemudian saya meninggalkannya padahal dia adalah orang yang sangat saya cintai dan saya relakan dinar (emas) yang kuberikan kepadanya. Ya Allah swt jika saya berbuat seperti itu karena mengharapkan rhida-Mu. Maka bukakanlah batu yang menutupi gua ini. Maka bergeserlah batu itu, tetapi mereka masih belum bisa keluar. Orang yang ketiga berkata: ''Ya Allah saya memperkerjakan beberapa karyawan dan semuanya saya gaji dengan sempurna, kecuali ada seorang yang tidak mau mengambil gajinya lebih dulu. Kemudian gaji itu saya kembangkan sehingga menjadi banyak. Selang beberapa lama dia datang kepada saya dan berkata: ''Berikanlah gaji saya yang dulu itu''. Saya katakan: '' semua yang kamu lihat itu baik onta, sapi, kambing maupun budak yang mengembalakannya adalah gajimu''. Ia berkata: ''Wahai hamba Allah janganlah engkau mempermainkan saya''. Saya menjawab : ''saya tidak mempermainkan kamu ''. kemudian dia pun mengambil semuanya dan tidak meninggalkan sedikitpun. Ya Allah jika saya berbuat demikian karena mengaharapkan ridha-Mu maka bukakanlah batu yang menutup gua ini''. Maka batu itu pun bergeser hingga mereka selamat dan bisa keluar dari gua. (Riwayat Bukhari dan muslim).

Menang karena ikhlas dan kalah karena hilangnya sifat ikhlas

Dikisahkan dalam kitab ihya ulumuddin, bahwa ada seorang ahli ibadah bani Israel, yang senantiasa sibuk dengan ibadah. Suatu ketika, datanglah serombongan orang kepadanya. Meraka memberitahukan bahwa ada suatu kaum yang menyembah pohon. Mendengar hal ini, ahli ibadah itu pun marah. Ia segera pergi sambil membawa sebuah kapak untuk menebang pohon yang dijadikan sembahan tersebut. Di tengah jalan ia bertemu dengan syetan yang menjelma sebagai seorang laki-laki tua. Lelaki itu bertanya kepadanya ''Engkau mau kemana?'' jawab abid, ''Saya akan menebang pohon itu. Lelaki jelmaan syetan itu bertanya lagi, ''Apa urusanmu dengan pohon tersebut? Sebaiknya kamu beribadah saja. Kamu tinggalkan ibadah hanya untuk pekerjaan yang sia-sia ini. ''abid menjawab'' Inipun ibadah'' sahut syetan,'' aku tak akan membiarkanmu menebangnya .''Maka berkelahilah keduanya, dan abid berhasil menindih dada orang tua iu dan mengalahkannya. Namun syetan tetap merayunya, dengan mengatakan ''Baik!! dengarkanlah dulu ucapanku.'' Abid pun melepaskannya . syetan berkata,''wahai abid, bukankah Allah swt tidak mewajibkan hal ini kepadamu? dan kamu pun tak akan rugi kalau orang-orang tersebut menyembah pohon, kamu kan tidak ikut menyembahnya. Sedangkan Allah swt swt, memiliki banyak nabi. Andaikan Allah swt ingin memotong pohon itu, tentu Allah swt akana mengirimkan nabinya untuk melakukan itu. ''abid berkata, saya akan tetap memotongnya.'' Mereka pun bertempur lagi. Dan untuk kedua kalinya syetan kalah. Abid berhasil menindih dadanya. Akhirnya syetan berkata.'' Demi kebaikanmu, aku akan megatakan suatu kepadamu.''abid berkata, ''katakanlah ! syetan berkata, ''kamu adalah seorang yang miskin. Itu suatu beban bagimu. Karena itu aku akan menyediakan bagimu tiga dinar emas setiap hari. Dan kamu akan mendapatkannya dibawah bantalmu setiap hari. Denagn itu kamu pun dapat berbuat baik kepada teman-temanmu. Dan dengan uang itu kamu pun dapat membantu para faqir miskin. Sehingga akan memperoleh banyak pahala. Sedangkan kalau kamu di sini, kamu hanya mendapatkan satu pahala dan usahamu akan sia-sia saja. Jika mereka menanam kembali pohon lainnya untuk disembah, bagaimana?'' abid itu akhirnya mau dengan rayuan syetan dan menerima tawarannya. Selanjutnya selama dua hari, abid itu selalu mendapatkan apa yang telah dijanjikan syetan kepadanya. Ia menemukan tiga dinar emas dibawah bantalnya. Namun pada hari ketiga, abid tidak menemukan uang dinar seperti biasanya. Dia marah dan segera mengeluarkan kapaknya, lalu pergi akan menebang kemabali pohon yang disembah itu. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan orang tua (jelmaan syetan) itu kembali. Orang tua itu bertanya ''kamu mau kemana''? abid menjawab ''saya akan menebang pohon yang disembah itu. ''orang tua itu berkata, ''kamu tidak akan dapat menebang pohon itu. Lalu keduanya berkelahi. Akhirnya, pada kali ini, orang tua itu berhasil menindih dadanya dan mengalahkan abid. Abid sangat heran, dan bertanya, ''mengapa sebelumnya saya bisa mengalahkanmu, dan sekarang saya kalah?''jawab orang tua itu, ''pertama klai datang kamu marah semata-mat karena Allah swt, sehingga kamu dapat mengalahkan saya. Dan sekarang saya menang karena niatmu telah tercampuri urusan harta. Karena itulah saya menang.''jadi suatu amal yang dikerjakan semata karena Allah swt swt, akan mempunyai kekuatan yang luar biasa


Tipu daya setan
Imam al-ghazali menyebutkan bahwa untuk mengetahui tipu daya setan terhadap anak cucu adam as. Berupa amal kebaikan, ada tujuh hal yaitu:
1. Dengan mencegahnya berbuat kebaikan
2. Jika ternyata ia mendapat lindungan Allah swt, setan menggodanya dengan sikap menunda-nunda.
3. Apabila masih juga selamat, setan menggodanya dengan ketergesaan.
4. Jika ternyata lolos, setan akan menggodanya dengan membisikan agar menyempurnakan perbuatan riya'nya.
5. Jika ternyata selamat dari sipat riya', setan memasukan rasa kagum (ujub) terhadap perbuatannya.
6. Bila Allah swt swt melindunginya dari sipat ujub, setan akan membisikan agar orang tersebut berusaha keras secara diam-diam (al-sir) sambil berkata kepadanya ''sesungguhnya Allah swt akan membuatmu terkenal (maksud setan adalah supaya ia melakukan amala dengan riya'
7. Jika manusia selamat dari semua godaan tersebut, maka setan akan berkata kepadanya "sesungguhnya kamu tidak lagi membutuhkan perbuatan taat, karena kamu telah diciptakan Allah swt sebagai seorang yang memperoleh kebahagiaan. Kamu tidak lagi memerlukan hal itu dan seandainya kamu meninggalkannya kamu tidak akan rugi
Faedah seputar ikhlas
Imam Gazali dalam kitab beliau "Raudhah at-Talibin wa Umdah as-Salikin, menuturkan '' Menurut ulama, bahwa ikhlas ada dua bagian
Pertama: ikhlas dalam beramal
Yaitu keinginan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt swt, melaksankan perintah-nya serta memenuhi panggilan-nya dengan dasar akidah yang benar. Lawan dari jenis ikhlas ini adalah beramal dengan tujuan mendekatkan diri kepada manusia.
Kedua: ikhlas demi pahala
Yaitu melakukan kebaikan untuk kebaikan akherat. Kebalikan dari akhlas ini adalah riya', yakni melakukan kebaikan akheratuntuk memaperolaeh keduniaan, sebab motivasi amaliayah riya' adalah target kemanusiaan
- Ikhlas dalam beramal orang dapat mendekatkan diri kepada Allah swt swt
- Ikhlas demi pahala menjadikan amaliayahnya diterima Allah swt dengan mendapat pahala yang banyak.

Rokok

ROKOK
Dari dulu sampai sekarang permasalahan rokok tidak pernah berhenti diperbincangkan. Berikut ini adalah sebagian dari diskusi tentang rokok, khususnya mengenai hukum rokok dalam kacamata syariah.
Tanya : Saya dengar bahwa hukum rokok sekarang ini adalah haram?
Jawab : Pada dasarnya tidak ada nash yang shorih (jelas) yang mengatakan bahwa rokok itu haram. Dan dalam kaidah ushul fiqih Syafi’I bahwa segala sesuatu pada asalnya adalah mubah (الأصل في الأشياء الإباحة) kecuali jika ada dalil yang mengharamkannya. Nah, karena tidak ditemukan dalil baik dari al-Qur’an maupun al-Hadits yang mengharamkan rokok, maka pengambilan hukumnya dengan istish-hab (kembali ke hukum asalnya) yaitu mubah. Jadi hukum rokok pada asalnya adalah mubah.
Setelah itu para ulama membahas efek negatif dari merokok seperti menyebabkan bau mulut dan asapnya yang terkadang bisa menggangu orang lain, maka kemudian para ulama menetapkan bahwa rokok hukumnya makruh. Dan makruh disini adalah makruh li ghoirih (‘aridli) bukan makruh li dzatih. Jadi jika sebab-sebab kemakruhannya dapat dihilangkan, maka hukumnya menjadi tidak makruh lagi.
Tanya : Tapi saat ini para dokter menyatakan bahwa rokok merusak kesehatan sehingga sudah seharusnya para ulama zaman sekarang menghukumi rokok itu haram?
Jawab: Sebelum kita memasukkan unsur kesehatan sehingga menjadi ‘illat untuk mengharamkan rokok, maka perlu kita kaji dulu seberapa jauh rokok dalam hal merusak kesehatan. Dan seperti yang kita ketahui bahwa rokok tidak merusak kesehatan secara langsung atau berefek seketika, akan tetapi setelah melalui jangka waktu yang lama (bertahun-tahun) dan dilakukan secara terus menerus (kontinyu), maka barulah perokok menjadi sakit atau rusak kesehatannya. Dan hal ini tidak hanya terjadi pada para perokok saja, tapi juga pada orang yang tiap harinya selalu mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet. Bahkan orang yang setiap harinya mengkonsumsi daging yang halal juga akan terkena penyakit darah tinggi dan kolesterol. Dan sebaliknya, orang yang pernah mencoba menghisap rokok beberapa kali saja selama hidupnya maka tentunya tidak akan berakibat merugikan terhadap kesehatannya.
Tanya : Jika dikatakan bahwa rokok tidak merusak kesehatan secara langsung dan efeknya juga tidak seketika, maka bagaimana dengan orang yang baru pertama kali merokok biasanya akan batuk-batuk?
Jawab: Batuk disini bukan berarti sakit batuk, tapi hanyalah bentuk refleks setelah ada benda asing yang masuk ke tenggorokan. Dan ini terjadi karena orang tersebut baru pertama kali merokok sehingga belum tahu cara menghisap rokok yang tepat. Oleh karena itu biasanya setelah merokok untuk kedua kalinya tidak akan batuk lagi. Seperti orang yang minum air dengan cara yang tidak tepat maka akan tersedak. Juga orang yang pertama kali mencium parfum dengan bau wangi yang menyengat biasanya akan bersin-bersin. Maka tidak bisa dikatakan dalam kasus ini bahwa minum air dan mencium parfum menjadi haram hukumnya. Dan beberapa orang juga tidak mengalami batuk-batuk walaupun baru pertama kali merokok.
Tanya : Bukankah disetiap bungkus rokok tertulis “Rokok dapat menyebabkan kanker”?
Jawab : Memang benar bahwa rokok dapat menyebabkan kanker, tapi bisa juga tidak. Dan bisa kita lihat banyak orang terkena penyakit kanker, paru-paru , dan jantung padahal dia tidak merokok. Dan sebaliknya banyak perokok yang tetap sehat bugar sampai masa tuanya.
Dan peringatan tersebut memang harus dicantumkan disetiap bungkus rokok karena merupakan aturan dari pemerintah. Seperti halnya berlaku untuk produsen obat-obatan yang mana mereka juga mencantumkan efek samping dari penggunaan obat tersebut. Bahkan untuk multivitamin yang notabene baik untuk kesehatan dan dianjurkan diminum setiap hari pun tertulis dalam bungkusnya peringatan-peringatan, misalnya; “Tidak dianjurkan untuk pengidap darah tinggi, penggunaan diluar dosis yang dianjurkan dapat menyebabkan kerusakan hati, dan lain sebagainya”.
Tanya : Orang-orang yang mengharamkan rokok berhujjah dengan ayat 195 surat al-Baqoroh?
ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة
(Artinya : dan janganlah kamu jatuhkan dirimu dalam kehancuran)
Jawab : Kita tidak bisa “memakan” ayat ini secara mentah-mentah. Apalagi yang disebutkan itu hanyalah potongan kalimat dari ayat yang panjang. Kalimat yang sempurna dari ayat tersebut adalah;
وأنفقوا في سبيل الله ولا تلقوا بأيديكم إلى التهلكة وأحسنوا إن الله يحب المحسنين
(Artinya : Dan berinfaklah di jalan Allah dan jangan jatuhkan dirimu dalam kehancuran, dan berbuat baiklah, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan)
Dalam hadits riwayat al-Bukhori tentang ayat ini, dikatakan bahwa ayat ini turun dalam masalah nafkah. Sedangkan at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Hibban, dan al-Hakim menyebutkan bahwa at-tahlukah bermakna terlena oleh harta dan meninggalkan jihad. Dan dalam kitab al-Jami’ li ahkamil Qur’an karangan al-Qurthubi, disebutkan bahwa Ibnu Abbas r.a. dan Hudzaifah bin al-Yaman mengatakan bahwa arti at-tahlukah adalah meninggalkan infaq di jalan Allah dan khawatir terhadap nasib keluarganya. Dan dari sahabat Rasulullah Nu’man bin Basyir r.a. mengatakan bahwa at-tahlukah adalah seseorang yang berdosa kemudian mengatakan bahwa Allah tidak mengampuninya (Tafsir al-Quran al-Adzim – Ibnu Katsir).
Jadi semua riwayat dalam ayat ini menyatakan bahwa yang dimaksud at-tahlukah disini bersifat maknawi, bukan bersifat dzohir yaitu merusak jasad, apalagi dikaitkan dengan merusak kesehatan karena merokok yang tentunya jauh dari arti yang sebenarnya dan juga jauh dari asbabun nuzul (sebab-sebab turunnya) ayat ini.
Dan apabila at-tahlukah ini dimasukkan dalam kaidah al-halak dalam fiqih maka juga tidak tepat. Karena dalam kaidah fiqih al-halak artinya adalah khawatir akan kehancuran badan yang sudah mencapai tingkat dloruroh, yang membolehkan seseorang yang sakit untuk mengganti wudlu dan mandi dengan tayamum atau membolehkan seseorang yang sangat kelaparan untuk makan bangkai karena tidak ada makanan lain selain bangkai itu untuk menghindari al-halak.
Tanya : Orang-orang yang mengharamkan rokok juga berhujjah dengan ayat 157 surat al-A’rof;
ويحرم عليهم الخبائث
Artinya : (...menghalalkan atas mereka apa-apa yang baik dan mengharamkan kepada mereka apa-apa yang buruk…)?
Jawab : Sekali lagi jangan suka “memakan mentah-mentah” suatu ayat, tapi cobalah untuk membuka tafsir dari ayat tersebut. Maksud dari menghalalkan apa-apa yang baik adalah menghalalkan segala sesuatu yang baik yang diharamkan oleh Bani Israil dan kaum jahiliyah sebelum kedatangan Islam. Dan mengharamkan apa-apa yang buruk adalah segala sesuatu yang memang diharamkan seperti darah, babi, bangkai, dan lain sebagainya. Dan Allah tidak mengaharamkan sesuatu dengan nash kecuali memang sesuatu itu adalah buruk. Bukan diartikan sebaliknya bahwa segala sesuatu yang buruk adalah haram. Akan tetapi arti dari ayat tersebut adalah bahwa sesuatu yang nash memang mengharamkannya maka sesuatu itu pasti buruk.
Tanya : Dan orang-orang yang mengharamkan rokok juga berhujjah dengan hadits riwayat ad-Daruquthni dan al-Baihaqi;
لا ضرر ولاضرار
(Artinya : Tidak ada dloror dan dliror )
Jawab : Dalam kitab Fathul Mubin syarah kitab Arbain Nawawi karangan Ibnu Hajar al-Haitami disebutkan makna dloror adalah perbuatan yang merugikan / membahayakan orang lain yang perbuatan itu bermanfaat bagi pelakunya. Sedangkan dliror artinya perbuatan yang merugikan / membahayakan orang lain dan perbuatan itu tidak bermanfaat bagi pelakunya. Jadi jelas bahwa makna dloror dan dliror dari hadits ini adalah untuk orang lain, bukan dloror atau dliror untuk diri pelaku sendiri. Dan kemudian dibahas panjang lebar masalah perbuatan yang merugikan / membahayakan orang lain yang berujung pada hukum wajib, sunah, haram ,makruh, dan mubah. Seperti makan bawang maka hukumnya makruh, dan meletakkan kayu di dinding milik tetangganya hukumnya mubah, menyerang untuk membela diri dari serangan orang kafir adalah wajib, dan lain sebagainya. Dan kaitannya dengan hal ini maka para ulama sudah menetapkan bahwa rokok hukumnya adalah makruh.
Dan kalaupun diartikan kemudlaratan untuk diri pelakunya sendiri pun maka dapat disimpulkan bahwa bersifat kasuistis tergantung pada kondisi masing-masing orangnya. Bisa kita contohkan jika ada seseorang yang terkena stroke dan dokter mengatakan bahwa apabila ia mengkonsumsi daging sekali lagi maka pembuluh darahnya akan pecah atau strokenya akan bertambah parah yang bisa menyebabkan kematiannya, maka bagi orang tersebut mengkonsumsi daging hukumnya adalah haram. Berbeda dengan orang sehat yang dokter mengatakan “jangan makan daging setiap hari, karena hal itu dapat menyebabkan penyakit darah tinggi dan kolesterol”, maka mengkonsumsi daging bagi orang ini hukumnya adalah halal. Begitu juga dengan rokok.
Tanya : Jika memang hukum rokok tidak ada dalam nash al-Qur’an dan al-Hadits, padahal dalam hukum Islam ada ijma’ dan qiyas. Seperti ekstasi tentunya tidak ada nashnya tapi kemudian diqiyaskan dengan khomr. Dan untuk ijma’, bukankah sudah ada pertemuan ulama sedunia yang mengharamkan rokok?
Jawab: Yang pertama tentang qiyas. Dalam masalah ekstasi diqiyaskan dengan khomr karena memiliki ‘illat yang sama, yaitu memabukkan. Sedangkan rokok diqiyaskan dengan apa? Karena rokok tidak memabukkan. Dan jika diqiyaskan dengan racun, maka ‘illatnya menjadi tidak sama. Karena racun memiliki efek yang merusak secara langsung dan seketika, sedangkan rokok tidak seperti itu.
Yang kedua tentang ijma’, maka kita harus melihat syarat-syarat ijma’ sesuai dengan ilmu ushul fiqih. Dan pertemuan ulama sedunia tersebut apakah sudah bisa disebut sebagai ijma’? mungkin yang diundang dalam pertemuan tersebut adalah para ulama yang memang anti rokok. Jadi ini pertemuan kelompok yang mana? Karena kelompok ulama lainnya juga mengadakan pertemuan ulama sedunia yang menghasilkan keputusan bahwa hukum rokok adalah makruh.
Tanya : Orang yang merokok telah membuang uang untuk sesuatu yang mubadzir?
Jawab : Tidak seburuk itu, karena merokok bukan membakar uang, tapi ada sesuatu yang dikonsumsi, ada kebutuhan yang terpenuhi, dan ada kepuasan yang diperoleh.
Tanya : Saya kira semua ini tergantung dari hawa nafsu, karena kebanyakan dari ulama yang mengatakan bahwa rokok itu halal atau makruh ternyata mereka sendiri adalah perokok berat?
Jawab : Anda harus bertaubat karena telah berprasangka buruk (su’udzon) terhadap para ulama tersebut. Saya yakin para ulama yang mengatakan bahwa rokok itu halal (makruh), mereka telah menetapkan hukum tidak dengan hawa nafsunya, tetapi dengan ijtihad, istikhoroh, obyektivitas, dan dengan niat yang suci. Mereka tidak ingin mengharamkan sesuatu yang halal. Para ulama tersebut tidak ingin termasuk orang-orang yang dengan mudah mengharamkan sesuatu. Bahkan diriwayatkan bahwa saking hati-hatinya Imam malik dalam menetapkan hukum haram, maka muncul dari beliau istilah karohah tahrim dan karohah tanzih
Tanya : Bagaimanapun juga masalah kesehatan tetap harus ditambahkan sebagi “illat´ dalam membuat keputusan baru dalam hukum rokok saat ini?
Jawab : Ya betul, sekarang ini masalah kesehatan memang harus ditambahkan sebaigai ‘illat baru dalam menghukumi rokok. Akan tetapi karena efek merusak kesehatan ini tidak secara langsung dan seketika, maka belum sampai ke derajat yang bisa dihukumi haram. Jadi untuk saat ini bisa dikatakan bahwa hukum rokok bertambah kemakruhannya Dan saya anjurkan khususnya kepada orang-orang yang berpendidikan dan para tokoh masyarakat untuk menjaga kepribadiannya dengan tidak merokok, tidak makan petai/jengkol, tidak kencing berdiri, dll. Karena mereka akan menjadi contoh bagi masyarakat umum dalam sehari-harinya. Yaitu tidak hanya menjalankan yang fardlu saja, tetapi juga selalu menjaga hal-hal yang sunah. Dan tidak hanya meninggalkan perkara yang haram, tetapi juga menjauhkan diri dari hal-hal yang makruh. Wallohu a’lam bis showab.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------helmi wafa

Akhlak terpuji

Akhlak Terpuji Sebagai Bekal Hidup
Oleh : Mahmudin at-Tapusy
(Mahasiswa tingkat akhir al-Ahgaff university Tarim Hadramaut Yaman)

Teladan Rasul Untuk Para Dai
a. Diriwayatkan dalam sebuah hadist, pada suatu hari Anas ra berjalan bersama rasululullah saw, ditengah jalan mereka bertemu dengan seorang badui (orang pedalaman yang tidak tahu etika). Badui tersebut langsung menarik selendang yang tergantung di leher rasulullah saw, sambil mengatakan hai muhammad berikanlah pada saya apa yang kamu miliki, sayyidina anas berkata'' saya lihat leher rasulullah saw nampak kelihatan bekas tarikan yang kuat oleh badui tersebut. Kemudian rasulullah saw hanya mengatakan "sambil tersenyum rasulullah saw berkata'' berikanlah apa yang di mintanya''.
Dakwah rasulullah saw kepada masyarakat kota Thaif
Tepatnya pada tahun kesepuluh kenabian, ketika abu thalib ( ) meninggal dunia, orang kafir semakin bertambah kesempatan untuk mencegah perkembangan dakwah islam, dan menyakiti kaum muslimin.
Atas hal ini rasulullah saw rasulullah saw pergi ke kota thaif untuk mengajak kaum dari kabilah tsaqif (jumlah mereka sangat banyak) dengan harapan kalau mereka memeluk agama islam, kaum muslimin akan terhindar dari gangguan orang-orang kafir dan menjadikan kota tersebut sebagai pusat penyebaran agama islam. Ketika rasulullah sampai di kota Th'aif beliau langsung berbicara dengan tiga orang pimpinan kabilah, mengajak mereka untuk memeluk agama islam serta agar mereka ikut membantu penyebaran agama islam. Tapi sungguh sangat disayangkan bahwa ajakan rasulullah saw mereka balas dengan cacian dan makian, bahkan di antara mereka ada yang mengatakan, ''oh kamukah yang dipilih oleh Allah swt swt untuk menajadi nabi-Nya?, ''yang lain berkata lagi'' apakah tidak ada orang yang lebih pantas dipilih oleh Allah swt untuk menajadi nabi selain dari kamu? Yang ketig berkata ''saya tidak mau berbicara dengan kamu, karena jika memang kamu benar-benar nabi seperti yang kamu akui, dan kemudian aku menolakmu, tentu akan menadatngkan bencana. Dan jika kamu berbohong. Maka tiada gunanya berbicara dengan mu. Setelah rasulullah saw bertemu dengan tiga orang tersebut rasulullah saw mencoba mengajak selain mereka, ternyata tidak satupun yang mau menerimanya. Bahkan meraka menacaci dan membentak nabi ''keluarlah kamu dari kampung kami kemana pun kamu suka . ketika nabi saw tidak dapat mengaharapkan meraka dan bersiap-siap untuk meningglakan mereka, mereka telah menyuruh para pemuda dan anak-anak untuk melempari rasulullah saw dengan batu, sehingga sandal beliau penuh dengan darahdengan keadaan seperti inilah rasulullah saw meninggalakan kota thaif. Ketika pulang rasulullah saw menjumapi sebuah tempat yang dianggap aman dari ganguan masyarakat Thaif. Rasulullah saw berdoa kepada Allah swt swt
''Ya Allah swt aku mengadukan kepadamu lemahnya kekauatanku, dan sedikitnya daya upayaku pada pandangan manusia.wahai yang maha pengasih, engkaulah tuhan orang-orang yang mersa lemah, dan engkaulah tuhanku, kepada siapakah engkau serahkan diriku. kepada musuh yang akan menguasaiku atau kepada keluargaku yang engkau berikan segala urusanku, tiada suatu keberatan asal tetap dalam rhida -Mu. Afiatmu lebih berharga bagiku. Aku berlindung kepada-Mu dengan nur wajah-Mu, yang menyinari segala kegelapan, dan yang memperbaiki urusan dunia dan akherat, dari turunnya murka-Mu atasku atau turunya azab-mu atasku. Kepada engkaulah kuadukan, hingga engaku rhida. Tiada daya dan upaya melainkan dengan-Mu.''
Demikian sedih doa nabi saw, sehingga datanglah Jibril menemui rasulullah saw setelah memberi salam kepada rasulullah saw dan berkata ''Allah swt telah mendengar perbincanganmu dengan kaummu dan Allah swt pun mendengar jawaban mereka, dan Allah swt telah mengutus kepada-Mu malaikat penjaga gunung agar siap melakukan apa yang kamu perintahkan, malaikat itupun datang dan memberi salam kepada rasulullah saw seraya berkata ''Apapun yang engkau perintahkan, akan kulaksanakan, kalau kamu mau, saya akan benturkan kedua gunung disamping kota ini, sehingga siapapun yang tinggal di antara keduanya akam mati terhimpit. Jika tidak apapun hukuman yang engkau perintahkan, saya siap melaksanakannya, tapi rasulullah saw hanya menjawabnya ''Saya hanya berharap kepada Allah swt swt, andaikan pada saat ini, mereka tidak menerima islam, mudah-mudahan kelak mereka akan menajdi orang-orang yang beribadah kepada Allah swt
Diriwayatkan dalam hadist, ketika rasulullah saw banyak mendapat gangguan dari para kafir Qurais beliau hanya berdo'a ''Ya Allah swt ampunilah kaumku, karena mereka belum mengetahuinya.

Pura-pura tuli
Diceritakan oleh syekh Ali Daqqaq rahimahullah ta'ala ''Ada wanita yang datang kepada Hatim, untuk suatau masalah yang harus diselasaikan. Tiba-tiba muncul suara semacam kentut . ketika itu, roman mukanya tampak berubah, karena malu. Hatim lantas berkata, ''Tolong keraskan suaramu! Hatim menampakan seakan-akan dirinya tuli. Melihat ketulian Hatim, wanita itu menjadi amat gembira. Lantas wanita itu mengatakan, ''Sungguh Hatim itu tidak dapat mendengarkan suara. ''sejak saat itu ia dikenala dengan sebutan al-asham (si tuli)
*HATIM al-Asham* adalah seorang tokoh sufi di Khurasan. nama beliau adalah Abu Abdurrahman Hatim Bin Alwan (wafat 237/851) beliau murid dari Syaqiq dan merupakan guru dari Ahmad bin khadarawaih. Dikisahkan, bahwasanya ia bukanlah orang yang tuli (asham)
Di antara ucapan beliau ''Siapa yang memasuki mazhab kami (Tasauf), hendaknya empat perkara kematian ini ada dalam dirinya
1. Mati putih, yaitu berlapar-lapar
2. Mati hitam, menanggung beban penderitaan orang lain
3. Mati merah, yaitu beramal secara ikhlas dalam menentang hawa nafsu dan
4. Mati hijau, yaitu membuang ketololan satu demi satu.

HIKMAH DARI LUKMAN AL-HAKIM
''Sayyidina Lukman al-Hakim pernah ditanya'' Dari manakah anda belajar tentang sopan santun? Beliau menjawab ''saya belajar sopan santun dari orang yang kurang etika (orang yang tak tau sopan santun), beliau menjelaskan ''Ketika aku melihat orang yang jelek pribadinya, maka aku tingalkan perbuatan tercela itu selamanya,
''Hendaklah kamu berbicara yang baik (tidak menyakiti orang lain), dan hendaknya muka kamu terus ceria (jangan cemberut) maka kamu akan menjadi orang yang di sayang orang lain.
Sayyidina Umar bin al-Khattab mengatakan "Bergaullah dengan orang lain dengan akhlak terpuji
Sayyidina Hasan mengatakan "Orang yang bersikap jelek dia seakan menyakiti dirinya sendiri.

HIKMAH IBNU ATHAI'LLAH AS-SAKANDARY
*Akhlak mulia, merupakan jalan menuju kesuksesan*
*orang yang tak punya sopan santun, seakan-akan dia tak beragama*
*Akhlak mulia merupakan sebaik-baiknya teman.
*Cukuplah peribadi mulia,sebagai nikmat*
*Senyum sangat ringan bebannya dari pada beban listrik, sekalipun ringan senyum punya pengaruh besar*
*Dengan senyum kamu dapat meneyentuh hati orang lain*
*Orang yang jelek perangainya, sedikit juga temannya*
*Kelembutan merupakan kunci setiap pintu*
*Perhiasan diri seorang muslim adalah sipat tawadhu' (rendah hati)*
*Sebaik-baik akhlak adalah memafkan orang lain, ketika kita mampu membalasnya*
*Ciri orang yang jahat adalah tidak mau menerima maaf dari orang lain*
*Orang yang paling berakal adalah orang yang menerima maaf orang lain*

MAN JADDA WAJADA

MAN JADDA WAJADA
(MJW)

Oleh : Mahmudin at-Tapusy
(Mahasiswa tingkat akhir al-Ahgaff University Tarim Hadramaut Yaman)

Keutamaan Ilmu dan Ulama
Diriwayatkan dari nabi saw, beliu bersabda: Ulama adalah pewaris para nabi"
- Disebutkan bahwa ilmu lebih utama dari harta
" Kerena ilmu menjaga anda, sedangkan harta, anda yang menjaganyanya''
- Sebagian ulama menerangkan tidak ada yang lebih utama dari pada ilmu.
- Rasulullah saw bersabda "menuntut ilmu adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim'' tuntutlah ilmu walaupun sampai kenegri cina "
- Disebutkan " para ulama yang ada didunia bgaikan bintang-bintang yang ada dilangit, kalau tak ada ilmu niscaya manusia seperti binatang.
- Para ahli hikmah mnerangkan " bahwa ilmu adalah pelita hati dan bagai lampu penerang
- Disebutkan " orang yang jahil itu seperti anak kecil walaupun umurnya tua, dan orang yang berilmu menjadi besar walaupun umurnya masih muda"
Tingkatan Ilmu
Ada lima tingkatan" Pertama adalah diam, kedua mendengarkan, ketiga menghapal, keempat mengamalakan, kelima menyebarkan (menyamapaikan kepada orang lain)

Pentingnya menulis ilmu yang didapat
Dari anas bin malik ra, rasulullah saw bersabda "peliharalah ilmu kamu dengan menulisnya''
Menanyakan hal-hal yang tidak diketahui
''obat kebodohan adalah menayakan yang tidak dipahami ''sedangkan kebodohan akan selalu bersama anda selama anda tidak menanyakan apa yang tidak anda pahami''
Pentingnya Menghapal & memahami
Orang yang menghapal saja tanpa memahami apa yang dia hapal diibartakan seperti burung beo yang berbicara tapi tidak menegerti apa yang dia katakan''
Larangan berfatwa tanpa ilmu
Diriwayatkan bahwa rasulullah saw bersabda" barang siapa yang di tanya suatu masalah kemudian dia menjawabnya tanpa ada dasar pengeetahuan, sungguh dia sangat sesat dan menyesatkan''
6 Kiat mendapatkan ilmu
1. kecerdasan 2. tamak dengan ilmu 3. sungguh-sungguh 4. semangat 5. bimbingan guru 6. waktu yang lama.

KESUNGGUHAN DALAM MENUNTUT ILMU
Papapatah mengatakan " barangsiapa yang menginginkan sesuatu, kemudian berusaha mendapatkannya dengan sungguh-sungguh niscaya dia akan mendapatkanya'' pepatah inilah yang dijadikan seorang pemuda biasa sebagai semangat dan ia ingin membuktikan pepatah tersebut. Al-kisah ia punya keinginan untuk kawin dengan anak raja'' berangkatlah dia kekota dan langsung menuju istana raja. Sampailah ia kgerbang istana, dia perhatikan istana yang indah, tembok istana yang tinggi serta para perajurit telah siap siaga menjaga istana. Ia tiap hari datang keistana, dan duduk di pintu gerbang tanpa bosan-bosannya, berangkat jam 07.00 pagi dan pulang pada sore hari, hingga para penjaga bosan tiap hari ia ditanya, ada apa gerangan datang keistana? Ia menjawab ingin bertemu dengan sang ratu, penjaga hanya menjawab sampaikanlah berita itu nanti saya yang akan menyampaikannya kepada sang ratu. Ia hanya ingin bertemu sang ratu. Pulang pergi keistana ini dilakukanya hingga satu tahun. Pada suatu ketika dia di perbolehkan bertemu dengan sang ratu. Saya melihat kamu dipintu gerbang selama satu tahun, apakah ada masalah yang ingin di adukan, apabila kamu di dianiyaya kami akan menilong kamu, apabila memerlukan uang akan kami beri kata sang ratu. Saya tidak memerlukan uang dan bukan juga teraniyaya, kedatangan saya keistana Cuma satu, yaitu ingin memeprsunting sang ratu. Sang ratu menjawab "mana mungkin aku kawin dengan pemuda biasa seperti kamu, kamu bukan raja dan bukan juga anaka raja, kalau aku kawin dengan kamu, kerajaan ini akan hancur martabat saya akan turun di mata rakyat" kira-kira apa yang menjadi motivasi kamu hingga berniat untuk mengawini saya'' pemuda itu menjawab 'pada suatu ketika saya pernah membaca pepatah yang mengatakan "barang siapa yang menginginkan sesuatu, maka hendaklah berusaha dengan sungguh-sungguh niscaya dia akan mendapatkan apa yang diinginkannya tersebut" sang ratu menimpalinya, kalau begitu kamu harus belajar dulu sampai menjadi orang yang berilmu dan menguasianya. Supaya nanti tidak dipandang rendah oleh rakyatku. Akhirnya dengan semangat inilah dia belajar dengan sungguh-sungguh dengan para ulama dan cendikiawan yang ada dikota tersebut, berkat kesunguhnaya hanya dalam waktu beberapa tahun dia mampu menguasai berbagai macanm disiplin ilmu, dan banyak para masyarakat yang belajar dengan beliau disebabkan keluasan ilmu beliau. Hingga beliau terkenal dengan kata-kata bijak. Sang ratu ingat dengan pemuda tersebut.akhirnya dia dipanggil untukmenghadap sang ratu. Sang ratu bertanya" apakah kamu meneruskan apa yang kamu inginkan dulu, pemuda itu menjawab'' sekarang saya tidak tertarik untuk menikah dengan sang ratu, saya lebih tertarik untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Bagi saya ilmu pengetahuan lebih utama dari pada kerajaan dan kekayaan. ( Jaalisu shaleh).

Kamis, 05 Maret 2009

Pekerja Wanita

Apakah pantas seorang wanita bekerja? Jawaban sah-sah saja, tp kenapa Islam lebih mendorong kpd wanita untuk lebih tertutup & hanya menjadi ibu rumah tangga? Islam tidak melarang, tp jika suami yng menjadi ibu rumah tangga, dari sisi ekonomi akan lebih boros, krn suami tidak mungkin memberi bayinya susu secara langsung. Dari sisi pergaulan, wanita yang bekerja akan lebih bebas, tentu suami akan merasa cemburu yng merusak keharmonisan rumah tangga. Dari sana, setelah melihat realita di negeri barat, tentu sesuatu yng rasional jika Islam menyarakan bahwa wanita adalah ibu rumah tangga bagaikan berlian yng tersimpan & tertutup rapi, tapi berlian tidak akan berharga jika kita salah dalam meletakkannya. Sekian