Senin, 07 November 2011

Hukum jual beli pulsa

Termasuk akad apa jual beli pulsa ?
Jika akad tersebut dgn membeli voucher selembar kertas/kartu yang berisikan angka2 untuk di call/dimasukkan ke Nomor hp anda, maka membeli kertas tsb sah, karena bermanfa’at untuk nelpon dan sms dsb. Dan menjual manfaat sah2 saja. Dgn menerima Mahal (benda) manfa’at seperti kertas tsb.
Dan jika akad tersebut dgn memakai layanan elektrik, maka akan tersebut bernama “Ju’alah”, seolah-olahnya anda meminta kepada penjual pulsa “jadikan nomor hp ku ini bermanfa’at dapat menelpon dan sms dsb”. Maka ia menerima tawaran tsb. Dan melaksanakannya sampai pulsa itu berpindah kepada pembeli.
Sama hal nya ketika anda berkata “wahai Zaid jika engkau mampu mengembalikan budakku, maka engkau kuberi hadiah sekian”.
Dan itu sesuai dgn yang disyaratkan Fuqoha klasik : bahwa pekerjaan dalam Ju’alah harus mempunyai Kulfah atau usaha yang berarti (tidak semata-mata seperti menghapus air mata). Sebagaimana Sahabat Nabi Saw. Yang memberikan ruqyah al-fatihah kepada seorang kepala suku yang sedang sakit, sampai ia sembuh, kemudian mereka mendapat hadiah segerombolan kambing dari kepala suku tsb. dan itu adalah asas/dalil dari hukum Ju’alah. Wallahu’alam…

Minggu, 06 November 2011

Zakat nenek kepada cucunya

Apa hukum Zakat seorang nenek kepada cucunya sendiri ?

Boleh selama ia tidak menafkahi anak/cucu nya tsb. Dan mereka telah balig ber’akal
Dalam Bugyah karangan Hb. Abdurrahman Al Masyhur dijelaskan bahwa seorang bapak boleh memberikan kepada anak atau cucunya yang mukallaf, jika mereka bukan dalam/termasuk tanggungan ayah/kakek tsb. Seperti itu pula jika Zakat tsb menyempurnakan nafkah yang tidak cukup dari orang tuanya, bahkan seorang istri boleh menerima zakat dari suami nya krn ia tidak mampu memberi nafkah setiap harinya. Bab “Qism Shadaqat”.

Selasa, 21 Juni 2011

Babak Dalam Berdakwah

Hari ini adalah hari yang paling bahagia, bukti cinta sudah tersalur, tapi apakah niat awalmu untuk mendirikan sunnah Rosul SAW. sudah terbukti??? Sekilas alias singkat el-faqier akan menerangkan babak dalam berdakwah yang adalah tugas Rosul saw. berarti itu adalah Afdolul A’mal, supaya el-faqier tentunya dan kita semua dapat menelaah dan lebih giat dan ingat, bahwa dakwah juga punya season yang perlu diperhatikan.
Pertama dakwah dgn hikmah dan saling mendekatkan hati ke hati, agar menyatu dan lebih menerima ketika ada sebuah nasihat, Sayyidina Husein dan Hasan melihat orang tua yang salah dalam berwudhu, mereka pun ingat, bahwa Amar ma’ruf-Nahi munkar wajib, tapi mereka berdua makai logika, mereka tidak langsung menegur, Hasan-Husein malah bertengkar dan saling mengaku bahwa ia berwudhu dgn sah, akhirnya orang tua itu datang dan bertanya : “apa yg terjadi dengan kalian” Husein menjawab “wudhu saya sah” Hasan “wudhu saya yang sah”, kemudian mereka berkata :”wahai orang tua, jadilah engkau hakim kami”, orang tua tsb malah bingung, karena ia sendiri tidak mengetahui sah tidaknya.
Orang tua tsb akhirnya menyuruh Hasan dan Husein untuk berwudhu, ia pun kaget, karena wudhu mereka berdua cukup bagus, orang tua bertanya : siapa kalian berdua, Husein menjawab “ini Hasan dan aku Husein” “apakah kalian cucu Rasulullah saw.” seru orang tua, mereka menjawab “ya, kami cucu rasulullah” akhirnya ia mengaku bahwa ia selama ini berwudhu dgn wudhu yg salah.
Dari kisah ini, kita dapat memfaham bahwa saling mendekati dan mencocokkan pandangan adalah babak awal dalam berdakwah sebagaimana pepatah “Tak kenal, maka tak cinta”, dgn cara perlahan-lahan kita bisa melakukan dakwah di jalan Allah swt.
Babak kedua adalah pengenalan, dan yang dimaksud disini adalah mengenalkan mana yang wajib mana yang haram dgn jalan secara umum ataupun khusus.
Babak ketiga adalah memberatkan dgn berdebat ataupun bertindak ekstrim, tentunya dgn batas-batas yang sudah ditentukan.
Nach tiga babak ini merupakan season yang penting dalam berdakwah dan hal bukan mustahil kita peraktikkan dalam berumah tangga, selamat menempuh hidup yang baru bagi yang menikah atau meresmikan di bulan Rajab ini dan semoga tuntung pandang…………………………

Selasa, 31 Mei 2011

Tuhan Maha Adil

Begitu banyak lika-liku kehidupan, disana terdapat kukuasaan, terbukti qudrat dan irodat serta rahasia yang akan mengungkap sebuah kasus, dari yang sepele sampai perkara yang berkaitan dgn semua umat Islam.
Apa yang kau dapat ketika ada sebuah keberhasilan, tentu berterima-kasih kepada semua pihak terkait, karena siapa yang tdk berterima-kasih dgn makhluk, maka dia tdk berterima-kasih dgn Sang Khalik. Begitu indah firman Tuhan swt. ketika menggambarkan bahwa : Org baik yang akan mendapat kesempatan yang baik dalam segala hal, begitu pula sebaliknya (Surat An-Nur).
Janganlah kalian berfikir bahwa kegagalan adalah malapetaka, tapi kegagalan adalah keberhasilan yng tertunda, dan jangan mudah tertipu, jangan kau jadikan penyebab kegagalanmu adalah bencana yang membuatmu menggibah (mengupat) bahkan mencari kesalahan org lain, cukup kau tahu kesalahannya, dan akan lebih baik, jika kau memaafkan, bahkan memberinya segelas air susu. Dalam satu konteks Syeikh Bangil mendapati anaknya berkelahi dan dipukul oleh seorang anak-anak, beliau lantas memanggil bukan untuk melampiaskan dendam, tapi ia memberinya sejumlah uang, alangkah tingginya budi pekerti beliau.
Ingatlah terhadap Fokus kalian selama ini ataupun prinsip yang kau pegang adalah baku tdk berubah, bukan untuk baku hantam, jika dari awal kau datang dan bekerja dgn proses hukum, maka jgn sampai terlena dgn kedigdayaan syaitan dalam menggoda makhluk. Salah satu prinsip yg sudah tertanam dalam jiwa el-faqier bahkan dalam jiwa kalian adalah pepatah “Rido makhluk tujuan yang tidak pernah kesampaian” dalam arti bahwa : kalian harus terus berjuang mendapatkan kerido’an semua manusia, sekalipun itu tidak mungkin, tapi jgn sampai kalian yg menjadikan masalah sepele menjadi rumit, tanpa menghilangkan norma-norma Islam.
Jika kalian bingung dgn judul di atas, maka sebuah alternativ untuk menghilangkan rasa gundah ketika kalian merasa dilecehkan, adalah menikmati kehidupan ini yang penuh sandiwara dan jangan sampai kalian salah dalam memilih, karena “Hidup Adalah Pilihan” bukankah kita dianjurkan untuk Istikhoroh kepada Allah dgn Salat dan petunjuk yang ada di pal Al-Qur’an. Dan sekali lagi saya ingatkan jgn lupa bahwa : Orang Baik maka akan mendapatkan jalan yang lurus, sebaliknya orang jahat akan mendapat jalan yang serupa.
Tidak lupa juga bahwa Isyarat yang ada pada jam, hari dan tanggal mempunyai makna tersendiri, Dalam buku catatan ulama tertulis bahwa Rabu disetiap akhir bulan adalah nahas, yang berarti tidak baik dalam mengerjakan sesuatu yang belum pernah dikerjakan sebelumnya. Islam memang indah dgn segala kreativitasnya, ulamanya juga berkata : “Siapa yang bertaklid terhadap ulama, maka dia akan menemui Allah swt. dalam keadaan selamat”. Tentu saja perkataan ulama ini jgn sampai merobah I’tikad keyakinan yang ada dalam hati kita masing2, sekian, semoga petikan atau sepatah kata-kata ini bisa menjadi pendorong moral bagi yang mempunyai hasrat ingin mengelilingi sirkuit kehidupan ini dgn damai dan aman serta bahagia……………………..

Rabu, 20 April 2011

Misi Menikah

Ibarat bermain bola, maka waktu normal sudah selesai, dan saatnya bermain habis-habisan dimasa injury time karena kiamat makin dekat. Saat itulah el-faqir makin berhasrat untuk menunaikan dan menuaikan sebuah impian yaitu memperbanyak umat Rasul SAW. dalam misi ini el-faqir punya beberapa prinsip yang insyaallah akan dijalankan semasa berkeluarga.
Pertama “Kita hidup dalam sunnatullah dan mencita tuk meneladan sunnah rasul-Nya” hal yang pasti dan sudah terpikir semua orang tapi merealisasikannya bukanlah hal yang gampang. Dalam sebuah kisah diceritakan bahwa seorang wali naik derajatnya hanya karena sabar terhadap istrinya yang ingkar kepadanya. Dan bukan artinya kita akan memilih calon pendamping yang hanya punya pendidikan agama, tapi karena baginda Rasul SAW. sudah menegaskan semenjak dulu bahwa pilihlah yang mempunyai agama, maka kamu tidak akan rugi,
Jika kalian digoda kenapa tidak mau dengan anak SMA? Apakah kamu tidak mau memberi petunjuk??? Jawablah : “bahwa jika petunjuk itu milik saya, maka tidak mau menikah dgn anak SMA adalah hal kesombongan dari saya, tapi jika petunjuk itu milik Allah SWT. maka saya juga tidak punya daya upaya untuk memberinya petunjuk” dan pada kenyataannya petunjuk adalah milik Allah SWT. dan Rasulullah SAW. telah mengajak kita untuk kawin dgn perempuan yang mempunya empat kriteria “agamanya, keelokannya, martabat dan nasabnya serta hartanya” nyatalah dari hadits ini bahwa sunah rasul harus kita junjung tinggi tidak hanya sesudah menikah, tapi semenjak kecil, besar dewasa hingga tua jompo kelak. Dan prinsip tsb. hanya ebuah ketegaskan saja, karena semua sudah maklum .
Kedua “Kita pemeluk agama bukan pemilik agama” banyak yang saya petik dari pepatah ini, yang terpenting adalah jangan sampai merasa kamu yang paling berhak, dan jangan sampai kita terlalu mudah menghukum, mendiskriminasi seseorang, seperti anak SMA yang el-faqir sebutkan diatas, bukanlah maksud el-faqir bahwa mereka tidak punya adab, tapi el-faqir hanya ingin yang terbaik dan mentaati anjuran kanjeng Nabi SAW.
Hal tsb juga memotivasi kita untuk selalu barhati-hati dan selalu husnudzon dgn makhluk Allah SWT. walau orang tersebut berbeda aliran dgn kita.
Ketiga adalah “Hidup adalah perjuangan” dan dgn seluruh kemampuan kita akan dan ingin menunjukkan kapasitas kita sebagai makhluk yang paling mulia dimuka bumi ini dan umat paling afdhol di jagat raya ini dgn mempersembahkan yang paling layak untuk Tuhan Yang Maha Esa, meskipun Ia tidak berhajat dgn sembahan kita. Dan lebih menelaah bagaimana perjuangan Nabi SAW. terhapa musuhnya pada zamannya, sampai Nabi hijrah ke Madinah karena menjalankan misi yang agung dari Allah SWT.
Dan tidak lupa pula bahwa kita adalah pewaris Nabi, jika tidak semua, maka kita adalah pewaris sebagian peninggalan Nabi, dan “jika tidak dapat semua, maka sebagian pun tidak mengapa” dgn warisan ini kita akan menjalankan tugas, masing-masing dgn metode yang ia miliki tanpa melupakan bahwa kita semua adalah umat Rasul SAW. yaitu Ma Ana Alai’hi Waashhabi. Sekian……………………

Kamis, 20 Januari 2011

Tidak Puas???

Lagi! History buruknya syariah atau undang-undang ciptaan manusia dalam bentuk kasus yang dinilai oleh masyarakat sendiri sebagai hukum yang tidak logis pada iklim mereka sendiri.
Keputusan hakim yang tidak sepadan dgn tindak kejahatan yang terjadi, atmosfir massa pun meluap panas, korupsi memang sangat bejat dan terpidana pantas dihukum se-extrim mungkin.
Hukuman mati adalah salah satu solusi, tapi maut juga terlalu extrim untuk tindak kejahatan tsb. Apa kenyataannya di negri kita, Gayus hanya mendapat hukuman 7 thn. penjara dgn denda Rp. 200 juta, sudah barang tentu vonis tsb tidak akan membikin jera para koruptor, yang ada mereka akan meneruskan jejak pendahulunya, setelah bebas mereka akan kaya raya.
Disinilah keputusan Qodhi/hakim akan memberikan dampak fositif, tentu untuk memusnahkan kriminal tsb. perlahan-lahan. Dalam persfektif el-faqier seumur hidup adalah hukuman yang pantas dilegalitaskan dgn syarat kriminal tsb. telah merugikan miliyaran rupiah.
Flashback kezaman baginda rosul saw. Beliau pernah menyarankan bahwa hukuman mati di tempat diberlakukan untuk orang-orang tertentu yang telah melampaui batas semenjak baginda rosul saw. di Mekkah al-Mukarromah, kasus tersebut beliau perintahkan pada “Fath Makkah”.
Tentu saya tidak berani mengatakan hukuman mati bagi para koruptor karena ayat-ayat suci Al-Qur’an yang jelas menyatakan bahwa qishosh hanya pada pembunuhan dan orang yang telah dihadar (boleh ditumpahkan lewat hakim) darahnya, mereka adalah Zani Muhshon, Kafir Harby dan Murtad. Tidak ada di sana koruptor, Al-Qur’an hanya menyatakan potong tangan bagi pencuri dgn ketentuan yang ada dalam syariah Islam.
Nach jika kita melihat kronologis dan statistik kasus korupsi yang tidak bisa ditolerir lagi, maka tidakah pantas hanya sekedar potong tangan. Dan solusi yang tepat di Repubik ini adalah hukuman seumur hidup dgn ketentuan yang harus kembali dikaji oleh konstitusi terkait dgn hukum pidana. Mungkin inilah yang ingin el-faqier sampaikan, berupa opini yang perlu ditela’ah kembali dalam syariah kita yang Maha Suci dan toleransi…… sekian.